Hun adalah suku nomad dari Asia Tengah yang pindah dan tinggal di Eropa pada abad IV dan V Masehi. Mereka terdiri dari berbagai etnis, misalnya Turkic, Tungus, Mongol, dan Finno-Ugric. Suku Otrogoth bertemu dengan suku Hun pada 358 Masehi. Di bawah pimpinan Attila, mereka mendirikan Kekaiaran Hun pada abad ke-5 Masehi. Saat ini banyak bangsa yang menganggap dirinya penerus bangsa Hun, misalnya di Bulgaria dan Hongaria.
Attila sang Hun (bahasa Islandia Atle, Atli; bahasa Jerman Etzel; sekitar 406-453) adalah raja Hun terakhir dan paling berkuasa di Eropa. Dia memerintah kekaisaran terbesar di Eropa masa itu, sejak tahun 434 Masehi hingga kematiannya. Kekaisarannya membentang dari Eropa Tengah ke Laut Hitam dan dari Sungai Danube ke Laut Baltik. Semasa pemerintahannya dia merupakan musuh terbesar bagi Kekaiaran Romawi Timur dan Barat: dia menyerang Balkan sebanyak dua kali dan mengepung Kontantinopel dalam penyerangan kedua. Dia bergerak melalui Prancis hingga Orleans sebelum dipukul mundur dalam Pertempuran Chalons; dan dia mengusir maharaja barat Valentinian III dari ibukotanya di Ravenna pada tahun 452 Masehi.
Walaupun kekaisarannya terkubur dengan kematiannya, dan dia tidak meninggalkan warisan apa pun, dia menjadi legenda dalam ejarah Eropa. Di kebanyakan Eropa Barat, dia diperingati sebagai lambang (epitome) kerakusan dan kekejaman. Beberapa sejarawan menonjolkannya sebagai raja agung yang bangsawan, dan dia memainkan peranan penting sebagai salah satu dalam tiga Bangsawan Skandinavia.